Setetes embun di pagi hari
Menyejukkan hati dan diri
Memberikan warna indah pelangi
Bersama sinar hangat mentari
Kita berjalan menembus dinding kegelapan
Mencari tempat yang penuh kedamaian
Untuk melepas kelelahan
Dengan merebahkan badan
Hidup ini kita lalui
Menyebrangi samudra telah kita lampaui
Mendaki gunungan kelelahan kita jalani
Karna kita sahabat sejati
Tangis dan tawa kita berdua
Suka dan duka kita bersama
Lapar dan dahaga kita tetap setia
Walau berulangkali kita berdusta
Tapi..
Mengapa kini kau pergi
Melepaskan aku dalam sepi
Dan hidup dan tiada arti
Menipu aku kau lakukan
Hanya karna kau lelah tuk mengalah
Tapi apa yang kian kau lakukan
Membuat aku menjadi serba salah
Apakah kau tak lagi ingat akan janji
Yang dulu pernah kita rinci
Dengan seucap kata suci
Tapi kini kau sendiri yang menghianati
Ku ingat kembali
Saat kau masih pantas aku kasihi
Saat hatiku belum kau lukai
Dan janjimu belum kau hianati
Dimana lagi aku harus menampung tragedi cerita hidupku ini
Siapa lagi yang akan beriku motifasi dan solusi
Apakah kini kau pentingkan perasaanmu sendiri
Jika benar,,kapankah kau kembali seperti dulu lagi
Tak sadarkah kau
Aku masih jadi tempat tampungan dari setiap curahan hatimu
Meski kau tak lagi pedulikan aku
Dan telah hancurkan harapanku
Tapi mengapa
Aku tak bisa telupa
Dari senyumanmu yang penuh dusta
Ketulusanmu yang terilustrasi nestapa
Kau gantungkan aku di atas ketulusan
Kau sayat-sayat aku dengan pisau kepercayaan
Kau siksa aku dengan belenggu kenangan
Memberi aku air mata atas persahabatan yang terabaikan
Memberikan warna indah pelangi
Bersama sinar hangat mentari
Kita berjalan menembus dinding kegelapan
Mencari tempat yang penuh kedamaian
Untuk melepas kelelahan
Dengan merebahkan badan
Hidup ini kita lalui
Menyebrangi samudra telah kita lampaui
Mendaki gunungan kelelahan kita jalani
Karna kita sahabat sejati
Tangis dan tawa kita berdua
Suka dan duka kita bersama
Lapar dan dahaga kita tetap setia
Walau berulangkali kita berdusta
Tapi..
Mengapa kini kau pergi
Melepaskan aku dalam sepi
Dan hidup dan tiada arti
Menipu aku kau lakukan
Hanya karna kau lelah tuk mengalah
Tapi apa yang kian kau lakukan
Membuat aku menjadi serba salah
Apakah kau tak lagi ingat akan janji
Yang dulu pernah kita rinci
Dengan seucap kata suci
Tapi kini kau sendiri yang menghianati
Ku ingat kembali
Saat kau masih pantas aku kasihi
Saat hatiku belum kau lukai
Dan janjimu belum kau hianati
Dimana lagi aku harus menampung tragedi cerita hidupku ini
Siapa lagi yang akan beriku motifasi dan solusi
Apakah kini kau pentingkan perasaanmu sendiri
Jika benar,,kapankah kau kembali seperti dulu lagi
Tak sadarkah kau
Aku masih jadi tempat tampungan dari setiap curahan hatimu
Meski kau tak lagi pedulikan aku
Dan telah hancurkan harapanku
Tapi mengapa
Aku tak bisa telupa
Dari senyumanmu yang penuh dusta
Ketulusanmu yang terilustrasi nestapa
Kau gantungkan aku di atas ketulusan
Kau sayat-sayat aku dengan pisau kepercayaan
Kau siksa aku dengan belenggu kenangan
Memberi aku air mata atas persahabatan yang terabaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar