Kamis, 12 Maret 2015

UNY Impianku

UNY kampus impianku sejak SD. Jika seorang guru bertanya aku ingin menjadi apa, aku sigap menjawab "aku ingin menjadi guru". Jika kemudian ditanya nanti kuliah dimana, dengan cepat pula ku jawab "Universitas Negeri Yogyakarta", jika ditanya mengapa ingin kuliah disana, mengapa tidak di UI atau UPI, bukankah itu kampus bagus juga ? jawabannya cukup simple "aku ingin kuliah disana,menyesuaikan diri dengan keadaan disana. Kota yang selalu ingin aku jadikan saksi perubahanku menjadi pribadi yang lebih baik.

Beralih ke masa-masa SMP, dimana sudah muncul pemikiran untuk menata kehidupan masa depan. Setiap kali berdiskusi pasti persoalan cita-cita,ambisi, dan masa yang akan segera dilalui. Masih teringat, hari itu hujan turun deras. Suara derasnya hujan mendamaikan suasana, seorang guru bertanya " nak, nanti kalau lulus SMP lanjut dimana dan hendak kuliah dimana nantinya?". Sejak itulah timbul pemikiran untuk mengatur diri, membuat konsep-konsep yang nanti akan dipersiapkan untuk melangkah dan akhirnya tahun 2012 lulus SMP dan kemudian melanjutkan sekolah tingkat SMA.

Masa-masa SMA lebih mendebarkan, tak ada cerita main-main. Harusnya tekun belajar dan menabung untuk persiapan masa depan, tapi karena pengaruh lingkungan dan lemahnya keinginan untuk benar-benar berubah maka semuanya terasa sia-sia. Keinginan untuk datang ke kampus UNY seolah hilang akibat pergaulan yang hanya mengenal sebuah canda tanpa usaha. Dan inilah masa-masa yang paling menyakitkan, menyedihkan dan penuh penyesalan. Saat yang lain berlomba-lomba masuk UNY dengan nilai yang memuaskan, dengan prestasi akademik yang cemerlang, sementara aku?? memandang semu semua itu. Aku harus mengubur dalam-dalam keinginanku untuk berada disana, berkenalan dengan orang-orang hebat dari penjuru negeri. Inilah aku dengan semua penyesalanku.

Sebuah Study Pen.Sastra dan Bahasa Indonesia kini hanya impianku, gelar S.Pd hanya jadi bayang-bayang manisku. Disini aku mulai menghakimi diri, aku harus bisa menuntut diri untuk sampai di UNY meski hanya melihat kampusnya,

UNY impianku, jika kita berjodoh dan ditakdirkan untuk menyimpan cerita pastilah aku akan berada disana. Tapi demi keluarga dan kemampuanku yang terbatas aku akan simpan ambisiku sampai nanti Tuhan berkata " Kamu masuk UNY untuk menuntut ilmu dan beribadah padaKU sekarang"

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA



Laporan Praktikum Kimia
Sistem Koloid




Disusun oleh :
·         Heri
·         Novi Yuliyani
·         Restu Faisal Witaharyana
·         Suhartini
·         Yosi susilo
Kelas XII IPA 2







SMA Negeri 1 Kroya
Jalan Rancawas Desa Temiyang Kec.kroya Kab.Indramayu (45265)
2015

Lembar pengesahan
Laporan praktikum kimia
Sistem koloid
Pada hari ini ……………………tanggal……….bulan Maret 2015, laporan ini diterima dari :
1.       Heri
2.       Novi Yuliyani
3.       Restu Faisal Witaharyana
4.       Suhartini
5.       Yosi Susilo
Kelas XII IPA 2



Penguji 1                                                                                                                             Penguji 2


Evi Rosmalina,S.Pd                                                                                                          Ida Bagus Akbar,S.Pd
NIP. -                                                                                                                                     NIP. 198010192008011003

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Kroya


Rastani,S.Pd
NIP. 197001071993011002

i
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan percobaan serta laporan kimia  ini.
            Adapun isi dari laporan akhir ini adalah penelitian sistem koloid. Praktek serta laporan ini merupakan salah satu ujian yang wajib serta syarat untuk mengikuti Ujian Praktik sekolah guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Kimia di SMA Negeri1 Kroya.
                 Dengan selesainya laporan ujian praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Orang tua yang telah memberikan bantuan dana maupun dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan ujian praktek ini.
2.       Guru mata pelajaran Kimia yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini sehingga ujian praktek ini dapat terselesaikan.
3.       Teman-teman XII IPA 2 yang telah memberikan semangat serta dorongan sehingga kami dapat bersama-sama menyelesaikan Ujian Praktek ini.
                 Kami  menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya kepada pembaca yang membaca laporan ini.



Kroya,08 Maret 2015


Penyusun





ii
Daftar isi

Lembar pengesahan………………………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………….ii
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………………….iii

1.       Judul praktikum…………………………………………………………………………………………………………..1
2.       Hari dan tanggal praktikum…………………………………………………………………………………………1
3.       Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………1
4.       Dasar teori………………………………………………………………………………………………………………….1
5.       Alat dan bahan……………………………………………………………………………………………………………2
6.       Prosedur percobaan……………………………………………………………………………………………………2
7.       Hasil pengamatan/percobaan……………………………………………………………………………………3
8.       Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………….3
9.       Pertanyaan………………………………………………………………………………………………………………….3
10.   Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………….8
11.   Daftar pustaka…………………………………………………………………………………………………………….9













1.       JUDUL PRAKTIKUM
Sistem koloid

2.       HARI DAN TANGGAL PRAKTIKUM
Hari : Jumat, 06 Maret 2015

3.       TUJUAN PRAKTIKUM
Membuktikan sifat-sifat koloid

4.       DASAR TEORI
Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan cara:
a. Cara Dispersi
Secara prinsip cara dispersi  adalah pembuatan koloid dari  partikel  yang lebih kasar.
·         Dispersi mekanik: partikel besar digerus menjadi partikel koloid.
·         Dispersi  elektrolitik: sol platina emas atau perak dibuat dengan cara mencelupkan dua kawat ke dalam air, dan diberi potensial tinggi. Suhu yang tinggi menyebabkan uap logam mengkondensasi dan membentuk partikel koloid.
·         Peptisasi: partikel kasar diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan zat seperti air atau zat lain yang disebut zat untuk peptisasi.

b. Cara Kondensasi
Secara  prinsip, cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus (larutan).
·         Dengan reaksi kimia
            Cara reduksi(pembuatan sol emas)
            Cara oksidasi (pembuatan sol belerang)
            Cara hidrolisis(pembuatan sol feri hidroksida)
            Cara dekomposisi rangkap(koloid As2S3)
·         Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
Contoh: Menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol ke dalam air. (Belerang lebih larut dalam alkohol, sedangkan dalam air bisa membentuk koloid).
Pendinginan berlebih.Koloid es dapat dibuat dengan mendinginkan campuran pelarut organik seperti eter atau kloroform dengan air.

B.     Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa  di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.Sifat  pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system  koloid dari larutan sejati, contoh   dalam kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna   jingga atau merah. Hal tersebut dikarenakan penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama.

5.       ALAT DAN BAHAN
-susu saset
- jeruk nipis 1 buah
-tawas
-air sungai
-gelas kimia

6.       PROSEDUR PERCOBAAN
1.       Masukkan susu kedalam air yang telah disiapkan, diaduk.
2.       Peras jeruk nipis dan masukkan kedalam air susu dalam percobaan 1
3.       Siapkan 1 gelas air sungai
4.       Masukkan tawas kedalam air sungai tersebut.


7.       HASIL PENGAMATAN/PERCOBAAN
Percobaan 1
No
Langkah-langkah
Hasil percobaan
1.
Siapkan alat dan bahan-bahan. Masukkan air kedalam gelas kimia sebanyak 200ml.

Belum terjadi perubahan apapun
2.
Masukkan susu sasetan kedalam gelas kemudian aduk-aduk.


Susu dan air Nampak bercampur, air yang tadinya jernih menjadi berwarna putih ada partikel-paryikel kecil yang mengapung di air tersebut(tampak homogen).
3.
Kemudian peras jeruk nipis hingga airnya bercampur dengan air susu. Kemudian aduk lagi.


Ketika dicampurkan dengan air jeruk nipis terjadi semacam gumpalan-gumpalan susu didalam air, bentuknya seperti santan yang pecah.
4.

Diamkan campuran air jeruk nipis dan susu tersebut selama 5 menit.
Setelah didiamkan air jeruk berada di dasar gelas dan partikel susu berada diatasnya.
               
Percobaan 2
No
Langkah-Langkah
Hasil Percobaan
1.
Masukkan air sungai ke dalam gelas  kimia sebanyak 200ml.
Air sungai masih Nampak keruh.
2.
Kemudian masukkan tawas ke dalam air tersebut, aduk-aduk hingga 3 menit.
Air sungai mulai Nampak jernih, partikel kotor yang ikut terbawa oleh tawas
3.
Diamkan air sungai yang sudah diberi tawas selama 5 menit.
Air nampak jernih, kotoran yang terbawa air sungai mengendap di bawah permukaan gelas.

8.       KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa susu dan air bersifat homogeny, akan tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra maka akan nampak heterogen. Sedangkan air sungai yang diberi tawas bersifat suspensi kasar.

9.       PERTANYAAN
1.       Tuliskan perbedaan koloid, suspensi kasar dan larutan sejati !
2.       Jalaskan sifat-sifat koloid.

Jawaban

1.perbedaan larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi kasar.
Larutan sejati
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air
Contoh: campuran susu dengan air.
Contoh: campuran tepung terigu dengan air.
  • Homogen, tak dapat dibedakan, walaupun menggunakan mikroskop ultra.
  • Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) < 1nm.
  • Satu fase
  • Stabil
  • Tidak dapat disaring
  • Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
  • Partikel berdimensi antara 1 nm-100 nm.
  • Dua fase
  • Pada umumnya stabil.
  • Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra.
  • Heterogen
  • Salah satu atau semua dimensi partikel >100 nm.
  • Dua fase
  • Tidak stabil
  • Tidak dapat disaring.
       
        2.  1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan. Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2.      Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.
Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/gerak-brown2.gif?w=593
3.      Adsorbsi Koloid
Adsorsi koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorsi digunakan dalam proses: pemutihan gula tebu, Norit, dan penjernihan air. Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare
Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/adsorpsi1.gif?w=593


4.      Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.
Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/elektroforesis1.jpg?w=593
Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu partikel koloid manjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan ini di sebut adsorpsi.
Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).
                                                                            Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/muatan-koloid111.jpg?w=593Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/muatan-koloid232.jpg?w=593
Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.
5.      Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan. Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.
Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:
1.      Perubahan suhu.
2.       Pengadukan.
3.      Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).
4.      Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

6.      Koloid Pelindung
Sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liofil yang bersifat lebih stabil. Sedangkan jika partikel terdispersinya mempunyai gaya absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat kurang stabil. Yang berfungsi sebagai koloid pelindung ialah koloid liofil.
Sol liofob/ hidrofob mudah terkoagulasi dengan sedikit penambahan elektrolit, tetapi menjadi lebih stabil jika ditambahkan koloid pelindung yaitu koloid liofil. Berikut ini penjelasan yang lebih lengkap mengenai koloid liofil dan liofob:
·         Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Contoh, disperse kanji, sabun, deterjen.
·         Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh, disperse emas, belerang dalam air.
7.      Dialisis
Pada pembuatan koloid, sering kali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kesetabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis.
Description: https://rahmiola.files.wordpress.com/2012/04/dialisis1.jpg?w=593
Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan kedalam kantong koloid, lalu kantong koloid itu di masukkan kedalam bejana yang berisi air mengalir (lihat gambar). Kantong koloid terbuat dari selaput semipemeable, yaitu selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.









10.   Lampiran
Description: E:\bluetooth\IMG_20150306_092358.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_092414.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_092421.jpg
Description: E:\bluetooth\IMG_20150306_093418.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_094449.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_092408.jpg]
Description: E:\bluetooth\IMG_20150306_092603.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_092858.jpgDescription: E:\bluetooth\IMG_20150306_092844_1.jpg



Daftar pustaka

 


iii