Jumat, 16 September 2011

AKU,KAMU DAN CINTA KITA


Belajar untuk menjawab pertanyaan hati
Dengan penuh imaginasi
Merelakan hati tersakiti
Tuk peroleh jawaban pasti

Ku memintamu untuk membenciku
Tapi kau malah mencintaiku
Ku memohon kau untuk pergi dari kehidupanku
Tapi mengapa kau hadir dalam kesendirianku

Setetes air mataku
Menjadi kesedihanmu sepanjang waktu
Senyum lepas di wajahku
Menjadikan kau semakin ingin tetap menjagaku

Di antara orang-orang yang pernah coba mendekatkan
Tapi hanya kau yang membuat aku nyaman
Membuat aku mampu bertahan dalam segala hal
Yang dulu jadi kelemahanku

Bukan materi yang kau beri
Bukan nafsu semata yg kau pinta
Bukan keikhlasan kehormatan yang kau idamkan
Tapi ketulusan hati menjagaku dengan kemampuanmu

Tangismu adalah lukaku
Cintamu adalah motifasiku
Kasihsayangmu adalah tuntunan jalanku
Bencimu adalah kesabaranku
Ketangguhanmu adalah deretan pelengkap di kehidupanku

Entah sampai kapan cinta kita bertahan
Aku hanya bisa menjalankan
KAu hanya bisa berikan pengalaman dan wawasan
Agar aku dan kau sama-sama punya satu jawaban

Kita merencanakan
Untuk selalu bertahan
Mempertahankan kenangan-kenangan
Yang terbaik di masa depan

Apa yang aku cari
Pasti kau yang temui
Semua yang tak ku miliki
Senantiasa kau beri

Buta mata bukan karna cinta
Nafsu raga bukan karna pengorbanan cinta
Tapi karna yang menjalankannya
Dan kekuatan pertahanan hatinya

Dalam cinta kita tak ada buta
Karna kita cintai hati
Bukan cintai jiwanya
Karna cinta dalam hati tak pernah mati

Ku berharap
Jika kita tak bisa menyatu lagi
Kita tetap saling berbagi
Karna kau yang aku percayai
Ketika aku curahkan isi hati

Satu yang perlu kita ingat
Kita bersama untuk saling memberi semangat
Untuk mengusap setetes kirangat
Yang telah melekat

Inilah cerita cinta kita
Yang dulu ku janjikan
Untuk ku beritakan
Sebelum aku,kau menutup mata

BERLIAN HIDUPKU

 
Melangkahkan kaki
Mengikuti jalan lajunya mentari
Tinggi bukit persatuan aku daki
Dengan semangat yang berseri

Tuntaskan marah dalam kedendaman
Redakan amarah yang berdesir resah
Meratapkan aku dalam puing-puing kesadaran

Dalam hidupku
Tak ada yang berharga di mataku
Selain kedua orang tuaku
Yang telah mengasuhku

Ayah dan bunda
Adalah berlian berharga
Yang mampu melirihkan setitik cahaya
Dalam pembiasan panorama dunia

Untuk apa ku miliki harta berlimpah
Jika aku membuat orang tua susah
Membuatnya gelisah
Dengan nada tangisan darah

Merunduk kesepian
Mendekup kehampaan
Memeluk kerinduan
Melampiaskan perasaan

Dalam hidupku
Perjalanku akan berhenti
Ketika aku mulai kehilangan keyakinan hati
Yang tak bisa berpijar di atas roda waktu

Gerobak tua meraja
Geribik tua tertata
Alas kaki yang tak berbaja
Menanduskan derai air mata

SELAMAT JALAN KAWAN



Bergulirnya waktu
Memberikan sebuah kisah baru
Merintis sebuah kenanganku bersamamu
Di atas perpijaran waktu ke waktu

Berbagi kasih dalam sedih
Berbagi tawa dalam luka
Berbagi cinta dalam dusta
Bagai tinta yang tergoreskan di serpihan kertas putihnya

Dalamnya lubuk tergali sudah
Lelahnya perjalanan tertukar desah
Alunan angin sejuk terdengar hati
Membisikan kebisingan di telinga kanan dan kiri

Lapar dahaga tertahan sudah
Sesaat harapan di depan mata
Rasa lesu dan susah
Telah mengalir dalam air mata

Teman dalam satu perjuangan
Kawan dalam satu kehidupan
Musuh dalam meraih harapan
Guru dan dokter dalam kelemahan

Tapi..
Semua itu kini tiada lagi
Yang tersisa hanya tangis dan penenang dalam mimpi
Menyatukan setiap langkah kaki

Mata ini seolah buta
Karna kepergian kawan tercinta
Hidup tak lagi berharga
Sesaat harus berjuang tanpa kawan pembangkit tenaga

Hampa,sunyi,sepi
itulah yang aku rasakan kini
Sedih dan keterpurukan yang menghampiri
ketika diri ini kau tinggal sendiri

Selamat jalan kawan
Semoga kau ada dalam kedamaian
hanya doa yang bisa aku panjatkan
Ketika kau tinggalkan segumpal kenangan

Sosokmu
Tak kan pernah terganti
Walau aku temui yang sepertimu lagi
Tapi kau lah kawan sesungguhnya dalam perjuangan ini