UNY kampus impianku sejak SD. Jika seorang guru bertanya aku ingin menjadi apa, aku sigap menjawab "aku ingin menjadi guru". Jika kemudian ditanya nanti kuliah dimana, dengan cepat pula ku jawab "Universitas Negeri Yogyakarta", jika ditanya mengapa ingin kuliah disana, mengapa tidak di UI atau UPI, bukankah itu kampus bagus juga ? jawabannya cukup simple "aku ingin kuliah disana,menyesuaikan diri dengan keadaan disana. Kota yang selalu ingin aku jadikan saksi perubahanku menjadi pribadi yang lebih baik.
Beralih ke masa-masa SMP, dimana sudah muncul pemikiran untuk menata kehidupan masa depan. Setiap kali berdiskusi pasti persoalan cita-cita,ambisi, dan masa yang akan segera dilalui. Masih teringat, hari itu hujan turun deras. Suara derasnya hujan mendamaikan suasana, seorang guru bertanya " nak, nanti kalau lulus SMP lanjut dimana dan hendak kuliah dimana nantinya?". Sejak itulah timbul pemikiran untuk mengatur diri, membuat konsep-konsep yang nanti akan dipersiapkan untuk melangkah dan akhirnya tahun 2012 lulus SMP dan kemudian melanjutkan sekolah tingkat SMA.
Masa-masa SMA lebih mendebarkan, tak ada cerita main-main. Harusnya tekun belajar dan menabung untuk persiapan masa depan, tapi karena pengaruh lingkungan dan lemahnya keinginan untuk benar-benar berubah maka semuanya terasa sia-sia. Keinginan untuk datang ke kampus UNY seolah hilang akibat pergaulan yang hanya mengenal sebuah canda tanpa usaha. Dan inilah masa-masa yang paling menyakitkan, menyedihkan dan penuh penyesalan. Saat yang lain berlomba-lomba masuk UNY dengan nilai yang memuaskan, dengan prestasi akademik yang cemerlang, sementara aku?? memandang semu semua itu. Aku harus mengubur dalam-dalam keinginanku untuk berada disana, berkenalan dengan orang-orang hebat dari penjuru negeri. Inilah aku dengan semua penyesalanku.
Sebuah Study Pen.Sastra dan Bahasa Indonesia kini hanya impianku, gelar S.Pd hanya jadi bayang-bayang manisku. Disini aku mulai menghakimi diri, aku harus bisa menuntut diri untuk sampai di UNY meski hanya melihat kampusnya,
UNY impianku, jika kita berjodoh dan ditakdirkan untuk menyimpan cerita pastilah aku akan berada disana. Tapi demi keluarga dan kemampuanku yang terbatas aku akan simpan ambisiku sampai nanti Tuhan berkata " Kamu masuk UNY untuk menuntut ilmu dan beribadah padaKU sekarang"
Beralih ke masa-masa SMP, dimana sudah muncul pemikiran untuk menata kehidupan masa depan. Setiap kali berdiskusi pasti persoalan cita-cita,ambisi, dan masa yang akan segera dilalui. Masih teringat, hari itu hujan turun deras. Suara derasnya hujan mendamaikan suasana, seorang guru bertanya " nak, nanti kalau lulus SMP lanjut dimana dan hendak kuliah dimana nantinya?". Sejak itulah timbul pemikiran untuk mengatur diri, membuat konsep-konsep yang nanti akan dipersiapkan untuk melangkah dan akhirnya tahun 2012 lulus SMP dan kemudian melanjutkan sekolah tingkat SMA.
Masa-masa SMA lebih mendebarkan, tak ada cerita main-main. Harusnya tekun belajar dan menabung untuk persiapan masa depan, tapi karena pengaruh lingkungan dan lemahnya keinginan untuk benar-benar berubah maka semuanya terasa sia-sia. Keinginan untuk datang ke kampus UNY seolah hilang akibat pergaulan yang hanya mengenal sebuah canda tanpa usaha. Dan inilah masa-masa yang paling menyakitkan, menyedihkan dan penuh penyesalan. Saat yang lain berlomba-lomba masuk UNY dengan nilai yang memuaskan, dengan prestasi akademik yang cemerlang, sementara aku?? memandang semu semua itu. Aku harus mengubur dalam-dalam keinginanku untuk berada disana, berkenalan dengan orang-orang hebat dari penjuru negeri. Inilah aku dengan semua penyesalanku.
Sebuah Study Pen.Sastra dan Bahasa Indonesia kini hanya impianku, gelar S.Pd hanya jadi bayang-bayang manisku. Disini aku mulai menghakimi diri, aku harus bisa menuntut diri untuk sampai di UNY meski hanya melihat kampusnya,
UNY impianku, jika kita berjodoh dan ditakdirkan untuk menyimpan cerita pastilah aku akan berada disana. Tapi demi keluarga dan kemampuanku yang terbatas aku akan simpan ambisiku sampai nanti Tuhan berkata " Kamu masuk UNY untuk menuntut ilmu dan beribadah padaKU sekarang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar