Sabtu, 17 Desember 2011

SEBUAH PENGUCILAN

Tersirat sebuah kalimat
Yang penuh deretan kata
Membendung rasa yang mengikat
Di setiap langkah yang terdata

Betapa kejam kehidupan di dunia
Merenggut kebahagiaan yang bukan miliknya
Hanya karna ketidakpuasan rasa
Yang tetap tersisa

Tepi danau derita
Mengusangkan suasana
Mendidihkan dusta
Menguapkan dalam kata

Terulang kembali
Sebuah tragedi yang di benci
Menyerukan panggilan
Dengan sebutan binatang menjijikan

Dimana sebuah naluri seorang yang mulia
Yang memimpin sebuah perjalanan
Menodai hati permata
Dengan rangkaian kebencian

Batin ini tertekan
Jiwa ini tercengkram
Hati ini takkan pernah tenang
Sebelum masuk dalam lubang peristirahatan

Hidup yang penuh siksa
Takkan mampu hadirkan bahagia
Meski raut wajah dan tingkah ceria
Semua itu hanya alat penutup segala

Harus pada siapa aku mengadu
Harus pada siapa aku berseru
Harus pada siapa aku berteduh
Harus pada siapa aku meminta sandaran

Andai aku dapat menentukan
Aku akan bawa diri ini merantau
Menitipkan batin pada sebuah keterbatasan
Yang terangkai atas kelam yang kilau

Haruskah korbankan nyawa
Untuk mengakhiri derita
Untuk membuat semua tertawa bahagia
Di atas luka yang di derita

Sakit hati dan hidup ini
Di jadikan sebuah tersangka pencuri
Pelaknat kelimpahan materi
Tapi batin hanya mampu mengikhlaskan
Atas segala tuduhan

Pembawa malapetaka
Menghancurkan rumah tangga
Menghamburkan materi
Untuk perjalanan yang tiada arti

Kini..
Semu-semu gendang syahdu
Ku jadikan musikalisasi rindu
Akan sebuah keadilan yang berlalu
Bersama perpijaran waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar